Kab. Magetan (MTsN Takeran) – Kantor Kementerian Agama Kab. Magetan menginstruksikan semua lembaga pendidikan di wilayah Magetan menggelar pondok Ramadhan selama bulan puasa 1437 Hijriah ini sesuai juknis dari Kanwil Jawa Timur. MTsN Takeran melaksanakan pesantren Ramadhan bagi murid kelas 7 dan kelas 8, dengan jumlah total 351 murid selama tiga hari, yakni sejak Kamis-Sabtu (9-11/6).
Moh. Zainal Arifin selaku ketua program keagamaan mengatakan untuk mengisi kegiatan pondok Ramadhan kali ini diadakan dengan konsep yang berbeda.
“Untuk Pesantren Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni materi yang disampaikan tidak monoton dan menjemukan, tetapi dibuat semenarik mungkin serta informatif. Materi ini belum didapatkan di dalam pelajaran umumnya,” jelas Zainal Arifin
Rustamadji selaku Kepala Madrasah menyampaikan bahwa momentum Ramadhan ini dititik bertakan pada materi bahwa segala perbedaan dalam pelaksanaan ibadah itu membuat indah, dalam artian bisa menambah wawasan ilmu kaji bidang Fiqh.
“Banyak siswi yang kurang memahami arti dari taharah terutama Fiqh keputrian, dan para siswa yang lebih ditekankan pada taharah sesuci serta bagaimana menjadi calon imam yang adil, bisa menjaga Ukhuwah Islamiyah”, ungkap kepala madrasah. (IF/matsaneta.net)
Moh. Zainal Arifin selaku ketua program keagamaan mengatakan untuk mengisi kegiatan pondok Ramadhan kali ini diadakan dengan konsep yang berbeda.
“Untuk Pesantren Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni materi yang disampaikan tidak monoton dan menjemukan, tetapi dibuat semenarik mungkin serta informatif. Materi ini belum didapatkan di dalam pelajaran umumnya,” jelas Zainal Arifin
Rustamadji selaku Kepala Madrasah menyampaikan bahwa momentum Ramadhan ini dititik bertakan pada materi bahwa segala perbedaan dalam pelaksanaan ibadah itu membuat indah, dalam artian bisa menambah wawasan ilmu kaji bidang Fiqh.
“Banyak siswi yang kurang memahami arti dari taharah terutama Fiqh keputrian, dan para siswa yang lebih ditekankan pada taharah sesuci serta bagaimana menjadi calon imam yang adil, bisa menjaga Ukhuwah Islamiyah”, ungkap kepala madrasah. (IF/matsaneta.net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar